Rabu, 31 Maret 2010

universitas surabaya kampus hijau part 6

Tema : universitas surabaya kampus hijau

Topik : Benda-Benda Unik Berteknologi Air

James Bond-Style Water-Powered Jet Pack

Bayangkan terbang dengan gaya James Bond pake jet terikat di punggung kalian. Seorang pengusaha Jerman, Hermann Ramke, menciptakan JetLev-Flyer yang dapat terbang hingga ketinggian 50 kaki dengan kecepatan tertinggi 30mph dan dapat melakukan perjalanan hampir 200 mil sebelum harus diisi ulang.










Sebuah pompa apung berkekuatan 150 tenaga kuda 4-tak, mengirimkan air melalui selang panjang 140-kaki ke nozel sepasang jet yang dipasang di ransel yang dapat mengarahkan untuk bergerak maju dengan mantap dan terkendali.

Batteries Powered by Water – or Urine

NoPoPo - yang merupakan singkatan dari non polution power adalah sebuah merek baterai Jepang yang dapat dijalankan menggunakan hampir semua cairan, termasuk air seni.
















Yang mungkin terdengar aneh, tapi dalam situasi darurat bila Anda tidak memiliki air untuk cadangan, bisa sangat berguna. Baterai ini tidak akan bertahan selamanya. Siklus hidup sekitar 3-5 kali charge dan mereka hanya tersedia di Jepang.

Water Powered Calculator

Tidak akan ada lagi saatnya kita kehabisan baterai kalkulator, gunakanlah kalkulator ini. Cara kerjanya sangat mudah, kita hanya perlu mengisikan air untuk membuatnya kembali bekerja.








Cairan akan melakukan kontak dengan sel bahan bakar di Air Powered Kalkulator, reaksi kimia antara seng anoda dengan katoda menghasilkan arus listrik yang menyediakan sumber energi yang baik bagi kalkulator. Sedikit air bisa tahan 1 bulan loh.


Nano-Tech Aqua Drop Puzzle














Siapa yang butuh teknologi tinggi bila Anda bisa menghabiskan berjam-jam bermain dengan air? The Nano-Tech Air Drop adalah Teka-teki ultra kedap air, memungkinkan agan untuk memanuver tetes air melalui maze.

Water Powered Car

Yang satu ini pasti kalian sudah pernah tahu. Ada perdebatan yang intens tentang apakah kendaraan bertenaga air benar-benar layak? Salah satu perusahaan Jepang memutuskan untuk membuktikan bahwa penentang itu salah.








Genepax, pengembang sebuah mobil bahan bakar air, membuat sebuah prototype mobil yang melaju dengan kecepatan sekitar 80km selama sekitar satu jam hanya dengan satu liter air.

Mobil Genepax berbeda dari Stan Meyer's water-powered dune buggy, karena menggunakan elektron hidrogen dari air untuk menghasilkan listrik, sementara mesin memiliki on-board oksigen generator yang digerakkan mesin pembakaran internal.

Water Powered Cell Phone

Ponsel bertenaga air terdengar seperti sesuatu yang datang dari masa depan, tetapi ini bisa tersedia di tahun 2010. Samsung telah berhasil mengembangkan sel bahan bakar mikro dan hidrogen generator berkekuatan air.














Air dan logam bereaksi setiap kali telepon ini diaktifkan, menghasilkan gas hidrogen yang bereaksi dengan hidrogen di udara untuk menciptakan energi. Setiap mikro-sel bahan bakar memproduksi hingga 3 watt listrik, sehingga dapat menyalakan handphone hingga 10 jam.

posted by : universitas surabaya kampus hijau .

Selasa, 30 Maret 2010

universitas surabaya kampus hijau part 5


Tema : universitas surabaya kampus hijau .


Topik : Penghalang Panas Matahari Raksasa Untuk Bumi


Matahari semakin panas, para ilmuwan pun berlomba membayangkan cara terliar yang dapat digunakan untuk mengurangi efek panas matahari yang semakin menjadi. Inilah ide tergila para ilmuwan, "Penghalang Panas Matahari Raksasa Untuk Bumi". Beberapa pendapat pesimis mengatakannya, "terlalu angkuh," tetapi para optimis menyebutnya, "ide yang brilian."
Ilustrasi penangkal panas matahari raksasa

Mungkin anda pernah membaca tentang ide untuk membuat suatu kota menjadi indoor, dan rencana itu memang ada, dan akan diwujudkan di kota Astana, Kazakhstan.. Ide itu menghabiskan anggaran sebesar $15 Miliar hanya untuk bisa menangkal pengaruh hujan dan panas.

Kota yang dipayungi memang akan terkesan biasa dengan terwujudnya salah satu kota di bumi yang berhasil dipayungi. Namun, apa yang terjadi jika bumi kita dicoba untuk dipayungi?

Keluarlah sebentar dari ruangan anda, pergi ke luar, dan tataplah langit di atas anda, bayangkan para ilmuwan akan mencoba untuk menciptakan sesuatu yang luasnya bisa lebih luas dari bumi, untuk bisa mengambang di luar angkasa sana agar menghalangi sekitar 5-20% panas matahari sebelum menyentuh atmosfer bumi.

Mungkin anda bisa berpendapat seperti para orang pesimis bahwa, "manusia mulai terlalu angkuh dengan peradabannya," atau mungkin juga anda akan berpendapat, "ide yang bagus, bumi sudah terlalu panas saat ini, setidaknya harus ada sesuatu yang mengurangi panas ini."
Ide ini pertama kali disebut oleh Edward Teller (meninggal pada tahun 2003), seorang ilmuwan senior di Hoover Institut yang menguasai bidang kebijakan internasional seputar pertahanan dan energi. Ide yang pertama kali digagas oleh Teller, adalah untuk menyebarkan jutaan, miliaran, maupun triliunan "partikel pengurai ultraviolet" ke lapisan stratosfer bumi.

Meskipun ide ini sudah terkesan terlalu besar, namun nyatanya ide ini muncul akibat keprihatinannya kepada pemerintah Amerika yang menghambur-hamburkan $100 Milyar untuk mengatasi global warming yang menurutnya sia-sia.

Menurut Teller, akan lebih baik jika pemerintah berpikir untuk jangka panjang dan menghentikan menghambur-hamburkan uang guna menanggulangi efek rumah kaca yang tidak akan akan berpengaruh besar terhadap iklim dunia.

Teller mengatakan bahwa pokok permasalahan dari Global Warming terletak pada matahari itu sendiri, sehingga akan lebih mudah jika kita menangkalnya secara langsung dibandingkan hanya menanggulangi dampak yang terjadi.

Teller kemudian mengusulkan idenya kepada pemerintah, jutaan, miliaran, bahkan triliunan partikel pengurai sinar ultraviolet mungkin akan berguna jika ditembakkan ke lapisan stratosfer bumi agar mampu untuk setidaknya mengurangi radiasi dan panas matahari terhadap bumi.

Ide ini juga terinspirasi dari penelitian para ahli atas letusan gunung Pinatubo pada tahun 1991 silam, dimana dari letusan tersebut, para ahli mengambil kesimpulan bahwa sulfat yang ditembakkan ke atmosfer bisa membantu mendinginkan iklim. Selanjutnya, para ilmuwan lain yang juga mendukung teori Teller adalah Ken Caldeira dan Roger Angel.

Mereka mendukung sekaligus mengembangkan teori dari Teller. Mereka mendiskusikan teori ini dalam proposal berjudul "geoengineering." Paul Crutzen, seorang pemenang nobel dari Max Planck Institute for Chemistry juga telah mengambil serta dalam pembahasan geoengineering ini.

Mereka dan 40 ilmuwan lainnya pernah terlibat dalam lokakarya yang dsiponsori oleh NASA dan Carnagie Institute pada 18-19 November lalu. Dalam lokakarya tersebut, seorang ilmuwan Rusia bernama Mikhail Budyoko juga berpendapat bahwa, "jika pengurangan emisi gas rumah kaca tidak berpengaruh dan suhu tetap meningkat dengan cepat, maka 'rekayasa iklim' adalah pilihan satu-satunya yang akan menurunkan suhu yang meningkat dan menetralkan iklim."

Pengembangan dari teori Teller selanjutnya begitu bervariasi. Ada yang menggagas untuk menyebarkan 16 triliun cermin ke luar angkasa guna membiaskan sinar-sinar matahari sebelum menyentuh bumi.

Lewat teori ini, telah diperhitungkan jika seharusnya sinar ultraviolet matahari tidak akan sepenuhnya menyentuh bumi, karena 5-20% bahkan lebih dari sinarnya seharusnya dibelokkan ke orbit lain. Selain itu ada juga ilmuwan yang berteori untuk membangun suatu penghalang panas matahari raksasa di antara bumi dan matahari.

Teori ini memang terkesan akan menjadi proyek besar. Penghalan panas matahari raksasa ini akan mempunyai fungsi seperti kaca film pada mobil. Bagaimanapun ini hanya teori.

Tidaklah mudah membangun sesuatu yang memiliki luas seperti bumi. Bangunan tertinggi di Dubai saja tidak menghabiskan hanya satu bulan untuk membangunnya. Mungkin puluhan tahun, mungkin juga ratusan tahun,


Gambar di samping adalah ilustrasi beberapa dari 16 triliun cermin pembias sinar matahari yang diusulkan untuk disebarkan di atas bumi. Setiap cermin hanya akan berukuran kurang dari 1 meter persegi.

Jika suatu saat teori ini dapat diwujudkan manusia, maka manusia hanya akan memiliki langit yang tidak terlalu biru lagi, dan yang paling penting, pemandangan matahari terbenam tidak akan seindah sekarang ini.

by : universitas surabaya kampsu

Minggu, 28 Maret 2010

Kontes SEO “Universitas Surabaya Kampus Hijau”

Saat ini Ubaya sedang mengadakan kontes SEO dengan keyword Universitas Surabaya Kampus Hijau.Universitas Surabaya Kampus Hijau yang terletak di Jalan Tenggilis Surabaya benar-benar membuktikan diri sebagai Kampus Hijau. Kontes ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa teknik informatika yang sedang mengambil mata kuliah topik khusus internet. Para mahasiswa sedang berlomba-lomba untuk dapat mengoptimalkan SEO dengan keyword "Universitas Surabaya Kampus Hijau".

Kamis, 25 Maret 2010

UNIVERSITAS SURABAYA KAMPUS HIJAU part 4

Universitas Surabaya Kontes SEO dengan keyword Universitas Surabaya Kampus Hijau.
Kontes dengan keyword : " UNIVERSITAS SURABAYA KAMPUS HIJAU" ini diharapkan bisa nonggol di Halaman Awal Mbah Google .
Mohon Supportnya bagi web ini..
Support Go green world & universitas surabaya sebagai kampus hijau...Thx...=)


VISIT N SUPPORT HERE :
1 . UNIVERSITAS SURABAYA KAMPUS HIJAU
2 . GO GREEN
3 . KAMPUS HIJAU

Jumat, 19 Maret 2010

UNIVERSITAS SURABAYA KAMPUS HIJAU part 3

Please visit n support this blog to make Universitas Surabaya as The Green University.
Dukung Universitas Surabaya sebagai salah satu Kampus Hijau di Indonesia..thank you..
Supported by : Universitas Surabaya Kampus Hijau .

Selasa, 09 Maret 2010

GO GREEN

Universitas Surabaya Kampus Hijau part 2

Kontes SEO : dengan keyword "Universitas Surabaya Kampus Hijau".
Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Universitas Surabaya Kampus Hijau part 1

Universitas Surabaya menjadi salah satu Universitas dengan kampus hijau.